Sudah
seminggu kita umat islam telah berjaya menjalani ibadah puasa Ramadhan kali
ini. Alhamdulillah… syukur pada Illahi kerana masih memberi kesempatan untuk kita
melalui proses tarbiah ini.
Semoga
ramadhan kali ini lebih baik berbanding ramadhan sebelumnya.
Semoga
diri ini dapat memamfaatkan bulan ingin dengan melakukan amalan wajib dan
memperbanyak amalan sunah dengan penuh tawadhuk dan penuh pengharapan keampunan
daripada Allah azzawajalla.
Janganlah
kita menjadi orang yang rugi tetapi hanya mendapat lapar dan dahaga seperti
mana sabda Rasulullah Saw yang bermaksud
“Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi dia tidak mendapat apa-apa dari
puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga.”
Pada bulan puasa inilah,
amalan sunat menjadi amalan fardhu, dan amalan fardhu digandakan 70 pahala.
Bertapa pemurahnya Allah SWT kepada hambanya. Terpulanglah kepada diri kita
untuk membuat pilihan.
Pada bulan ini juga amalan
bersedekah amat-amat digalakkan.
Rasulullah S.A.W adalah orang yang paling
dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ertiya : Seutama-utama sedekah adalah sedekah di
bulan Ramadhan” (Hadits Riwayat Tirmidzi).
Antara bentuk-bentuk sedekah di bulan Ramadhan
adalah:
1. Memberi makanan
Rasulullah Salallahu alaihi wa sallam
bersabda:
“Ertinya : Seorang mukmin yang memberikan mukmin yang lapar maka kelak Allah akan memberi makan kepadanya daripada buah-buahan syurga, dan barang siapa yang memberi minum seorang mukmin, maka kelak Allah akan memberi air minum dari syurga” (Hadit Hasan Riwayat Tirmidzi)
2. Memberi Makan Orang Berbuka Puasa
Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam
bersabda:
“Ertinya : Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang berpuasa tadi.” (Hadits Riwayat Imam Ahmad, An Nasa’i dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah)
Di sini jelas kepada kita bahawa Islam sangat menekankan kepada amalan bersedekah dan nilai sedekah itu tidaklah hanya tertakluk kepada banyaknya yang dihulurkan seseorang, akan tetapi terletak pada nilai keikhlasan niat di hati.
Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah 195]
Allah menjanjikan jalan yang mudah/surga bagi orang yang memberikan hartanya di jalan Allah:
“Allah Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik syurga maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. [Al Lail 5-8]
Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan berlipat ganda:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 261]
“Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah 121]
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah 195]
Allah menjanjikan jalan yang mudah/surga bagi orang yang memberikan hartanya di jalan Allah:
“Allah Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik syurga maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. [Al Lail 5-8]
Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan berlipat ganda:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 261]
“Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah 121]
SEKIRANYA KITA SEORANG YANG
KAYA JANGANLAH KITA MENJADI ORANG KAYA YANG BAKHIL KERANA DI DALAM HARTA KITA
ITU ADA HARTA ORANG MISKIN.